Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Siapa Yang Sakit ?

Oleh : Muti      Mengawali kalimat ini mungkin perlu di refleski beberapa hal yang telah lama hampir memudar, Bung Karno (Soekarno) adalah sosok proklamator, sang ulung yang memiliki kharisma kepemimpinan hingga berpengaruh pada tingkat dunia, olehnya itu dia dijuluki sebagai bapak revolusi. Selain daripada itu masih banyak lagi kepemimpinan beberapa ekponen yang terkenal dengan ksatria dan kharismanya, Bung Hatta (Muhammad Hatta), Bung Sahrir, Bung Tomo dan lain-lain. Jika mereka itu dibandingkan dengan tokoh-tokoh pada masa kontemporer ini maka sangatlah jauh berbeda, istilah untuk kepemimpinan dahulu adalah pengabdian kepada rakyat secara totalitas, murni dan penuh perjuangan untuk kebahagiaan rakyat. Namun, sekarang kini perjuangan itu telah berubah, tepatnya bila diistilahkan untuk pemerintah sekarang ini ialah pemerintah yang destruktif (pembangunan yang mengalami dekadensi moral dan keberanian), seingat beberapa pidato Soekarno dan para ...

Kota Cintaku

Kota Cintaku Oleh : Bung Muti                            Apakah mungkin kau hadir tepat bagiku, ataukah kau hanyalah selepas hadir agar menghiburku dengan rasa manis senyummu, rasa cinta yang membuat aku terpana paras cantikmu, terpana cantik dan sifat kelucuanmu. Mungkin, hanyalah sementara kita bertemu kau dan aku jarak memisahkan namun sebenarnya aku tak pedulikan itu. Karena kau selalu hadir di setiap jiwa dan kerinduan ini. Kita satu atap satu tanah di tempat tinggal asal, kita satu rumpun satu kota di tempat rantau namun kau dan aku satu cinta satu kebahagiaan. Apakah engkau akan tetap di sini menemani aku melihat kegaduhan, kerisauhan dan bahkan apa kau akan selalu bersamaku melihat dan merayakan kebahagiaan ini. Sesungguhnya kau telah membuat aku merasa seindah bagaikan melodi cinta yang terbisik dalam benak dan telinga dan memesona unt...

Nafas Cinta Sang Kekasih

 Oleh : Bung Muti Jika malam ini ada suatu kegaiban besar yang diberikan kepada diri lelaki, maka akan dipinta agar kegaaiban dapat membenarkan yang selalu dirasakan benar dalam benaknya. Apakah benar wahai sang kegaaiban bila dari namanya telah melukiskan bahwa dia adalah sang pujaan rindu, pujaan cinta dan ke-sang setiaan, Duhai kegaaiban hanyalah pinta itu yang ku minta agar dapat meyakinkan segala firasat dan kegembiraan diri yang tak dapat terlukis dan terbaca oleh apapun selalin pinta dan doa bagi sang Pencipta dan Pemilik segala yang ada di dunia ini bahkan kehidupan di alam kelak. Besar harapan raga dan jiwa ini melukis senja malam, yang penuh keromantisan akan 'dia' dan sumber segala cinta. Nafas sang kekasih terurai dalam senyuman ketika mendengar dan melihat apa yang terlukis dalam suara dan raut wajahnya mengingat kegembiraan itu menjadikan perasaan ini ingin membahagiaakan dan selalu menjaganya duhai kekasih. Tepat di tempat, suasana, kenikm...

MASA DEPAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAN POLITIK MALUKU UTARA Bagian 1

Oleh : Muti    Siapakah yang dapat menjustifikasi suatu benturan antara kebudayaan-kebudayaan sebagai konstelasi maupun ajang berkemajuan. Apakah asumtif tersebut benar adanya ataukah menjadi argumentatif kebudayaan yang bersifat temporal. Seperti diketahui landasan paradigma   politik kontemporer sebagai berkemajuan dibagi dalam dua hal, baik lokal maupun global sehingga berpengaruh dalam pandangan dunia politik. Semisal politik daerah yang diibaratkan sebagai politik etnisitas dan politik global sebagai politik antar peradaban.      Jika argumentatif ini direlevansikan dengan kondisi di Maluku Utara maka akan memunculkan pertanyaan besar dan bersifat kolektif. Apakah tendensi memang benar adanya, jikalau ada maka apakah berpengaruh terhadap dinamika politik yang seharusnya—berkemajuan sebagai harapan daerah terkait—berkemajuan. Atau justru sebaliknya pandangan dunia atas poitik itu bersifat destruktif dan bermental ‘primitif’. Kata p...